ROMA - Bioteknologi bisa menjadi opsi untuk mengurangi beban krisis pangan di dunia. Beberapa hasilnya antara lain adalah penanaman beras flood-resistant (anti-banjir) di Bangladesh atau swasembada kapas di Burkina Faso.
"Bioteknologi adalah salah satu alat yang menjanjikan untuk memperbaiki produktivitas agrikultur dan menambah pendapatan di daerah pedalaman atau pedesaan," kata sekretaris agrikultur Amerika Serikat Ed Schafe, seperti dilansir Reuters, Senin (9/6/2008).
Di Filipina, dilaporkan perkembangan bioteknologi telah sampai pada riset terhadap nasi dan kelapa yang anti-penyakit. "Kami juga memasukkan anti virus pada pepaya. Pepaya-pepaya hasil cangkokan ini akan tersedia di pasaran sekira 2009," kata menteri pertanian Filipina Arthur Yap.
Menteri pertanian Burkina Faso, Laurent Sedogo, mengatakan negaranya telah bekerja sama dengan pihak kelompok agrikultur asal Amerika Serikata, Monsanto, untuk memberantas bangsat yang selalu menggagalkan panen kapas.
"Kini kami telah menanam sekira 15.000 hektar kapas yang anti-serangga," kata Laurent. "Di samping anti-serangga, penggunaan tanaman pestisida ini juga mengurangi risiko terganggunya kesehatan pada petani," lanjutnya.(cdr) (srn)
Source : Okezone.com
Bioteknologi, Jalan Keluar dari Krisis Pangan
Ade, Saturday, June 21, 2008
Labels:
Natural,
Technology
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comments :
Post a Comment